Selasa, 27 April 2010

Pemuda


Antara Moderat Dan Eksterm Pada

zaman rasulullah ada seseorang yang banyak berbicara sehingga digelari
simulut besar setiap rasulullah saw berbicara , ia berusaha menimpali
agar dapat melebihi pembicaraan rasulullah . Hasan al-Bashri pernah
mendengar sebuah nasihat yan amat jelas uraiannya , namun sedikit pun
ia tak tersentuh . ini karena tidak memenuhi syarat sebagai nasihat
yang baik dipandang dari segi ketulusan dan kesungguhan Cela
piskis dapat ditemui pada bnyak orang , baik dikalangan para pemeluk
agama maupun orang atheis .telah umum diketahui bahwa maksiat hati
lebih berbahaya dari pada maksiat anggota tubuh .kesombongan lebih
buruk dari pada mabuk , meskipun Allah mensyariatkan hukuman langsung
kepada orang yang mabuk dan menangguhkan siksaan bagi orang yang
sombong di akhirat kelak . Nabi musa menegaskan kepada firaun , sebagaimana diterangkan dalam al-quran : “sesungguhnya
aku dating kepada mu dengan membawa bukti yang nyata dari tuhan mu
,maka lepaskanlah bani israil (pergi) bersama aku.”
(al-araaf:105).al-quran menyitir jawaban firaun terhadap jawaban nabi
musa a.s. , sebagai berikut : “sesungguhnya musa ini adalah ahli sihir yang pandai ,bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negeri mu .” (al-A’raaf 109-110) . Anarki
politik merupakan lahan subur pertumbuhan firaunisme . firaunisme
ditimur lebih banyak ketimbang di barat . firaunisme batu sandungan
bagi perkembangan bangsa-bangsa , karena rahasia penyebaran sifat
–sifat jahat , baik kecil ataupun besar , berada ditangan isme ini. Menurut penulis[1]
para pemuda yang ekstern itu telah mengalami distorsi temperamen
.karena kita memiliki visi yang jauh dan misi yang suci , tentu kita
akan memilih yang lebih ringan antra dua pilihan , selama tidak
melanggar syariat . akan tetapi sebaliknya , pemuda-pemuda itu memilih
yng sulit Apakah
kelompok ekstern ini mempunyai hubungan spiritual dan intelektual
dengan golongan khawarij ? tampaknya berbeda . karena seperti dikatakan
oleh hakim walid daripemerintahan rasyid , khawarij mempunyai pandangan
positif terhadap musyawarah dan memiliki sikap yang bersih melebih-lebihkan dan mengurangi pada
dasarnya perbedaan pendapat dalam fikih tidak boleh memperlemah ukuwah
islamiyah dan menimbulkan percekcokan . akan tetapi, kelompok eksterm
berkecederungan membesar-besarkan masalah kecil memicu konflik
prinsipil ekstremitas
ttidak terjadi pada kondisi social yang mapan . penyimpangan psikologis
tersebut terjadi pada masa krisis pandangan , ketika masalah khilafiyah
dibesar-besarkan . misalnya , posisi tangan dan kaki dalam shalat. Kelemahan
lain yang berbahaya adalah mereka terlampau cepat menuduh pelaku dosa
sebagai kafir atau fasik. Muslim yang meninggalkan shalat karena
mengingkari kewajiban syari . berarti keluar dari islam . sedangkan
orang-orang yang malas melakuakn shalat tetep mengekui dasar
pensyariatannya. Tetap saja mereka menegaskan ,” Wajib di bunuh .” Selama
dosa yang diperbuat manusia termasuk dosa syirik , insya Allah , dia
berkenan mengampuninya . memang di antara kelompok eksterm itu ada yang
benar-benar berniat baik dan keinginan memperoleh ridho Allah . akan
tetapi, kekurangannya adalah kedangkalan pengetahuan dan pemahaman
keislamannya . andaikan mereka berwawasan luas , tentu semangat dan
komitmen mereka sangat bermanfaat bagi islam. Para
pendidik dan pemimpin hendaknya menyikapi para pemuda yang bersikap
eksterm dengan penuh kearifan . merupakan suatu keharusan untuk meminta
bantuan para ulama yang peka dan independent untuk membina mereka . ini
karena mereka enggan berkolusi , apalagi dibina , oleh orang-orang yang
berada dalam lingkaran kekuasaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar